04 October 2007

Junta Hla Win ituh..



Myanmar sedang bergolak lagi. Dan ini adalah satu kisah di antara lautan kisah dalam panasnya kondisi Myanmar selama berdekade ini.

BANGKOK, RABU - Seorang perwira militer Myanmar yang menolak perintah untuk menembak biksu memilih melarikan diri ke Thailand. Ini adalah kasus pembelotan pertama di jajaran militer Myanmar sejak junta mengambil tindakan represif terhadap demonstran antipemerintah pekan lalu.

Informasi mengenai pembelotan perwira junta Mayor Hla Win ini disampaikan seorang pejabat intelijen senior Thailand, Rabu (3/10). Menurut dia, Hla Win berencana mengajukan suaka politik ke Pemerintah Norwegia.

Pejabat intelijen itu menuturkan, Hla Win lari ke Thailand dengan bantuan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dia tidak menjelaskan mengapa Hla Win melakukan itu. Namun, para pengamat Myanmar yakin dia lari karena menolak perintah pimpinan junta untuk menghabisi para biksu dan demonstran.

Dalam sebuah video berisi rekaman wawancara yang kopinya diperoleh AFP, Hla Win mengatakan, "Sebagai seorang penganut Buddha, saya sangat marah ketika mendengar para biksu dan rakyat lainnya ditembak mati. Sebagai seorang Buddha, saya tidak ingin melihat pembunuhan semacam itu."

....

Sebuah keluarga yang tiga anggota keluarganya dibebaskan mengatakan, junta membagi para tahanan yang diinterogasi ke dalam empat kategori, yakni orang yang lewat di sekitar tempat berlangsungnya unjuk rasa, orang yang menonton unjuk rasa, orang yang bertepuk tangan untuk para demonstran, dan orang yang ikut dalam unjuk rasa.

Sumber : kompas.com

Wuih, kasus pembelotan pertama..
Sayah kok ndak percaya ini pembelotan pertama.
Mayor Hla Win ini, apa jadinya cerita ini di koran kalo sayah di posisi dia..

Kadang sayah mikir, kalo perintah atasan dalam kemiliteran itu adalah suatu keniscayaan dalam menjalankan tugas, trus apa kabar dengan suara hati?


Silahken dibaca :